QR CODE

            Kode QR merupakan sebuah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat biasa di Jepang, karena memiliki kemampuan menyimpan data yang lebih besar dari pada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang karena mempunyai kemampuan untuk menampung huruf kanji. Kode QR sudah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dan ini telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang.
            Pengertian dari kode QR itu sendiri yaitu suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 yang memiliki fungsi utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya yakni untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respon yang cepat juga. Bedanya dengan kode batang, ia hanya menyimpan informasi secara horizontal saja, sementara kode QR dapat menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, maka dari itu kode QR mempunyai kemampuan untuk menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.
            Perkembangan yang ada di dalam penggunaan kode QR awalnya digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di manufaktur, tapi sekarang ini kode QR digunakan di dalam hal yang lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan kemudahan pelacakan aplikasi berorientasi yang ditujukan untuk pengguna telepon selular. Penggunaan kode QR di Jepang sangatlah terkenal, hampir semua ponsel yang dikeluarkan dan ada di sana dapat membaca kode tersebut karena kebanyakan pengusaha di Jepang menggunakan kode QR untuk alat tambahan dalam promosi produk-produknya, entah itu bidang perdagangan ataupun jasa. Biasanya kode QR digunakan untuk memberi tahu alamat situs suatu perusahaan. KOMPAS adalah yang pertama kali memperkenalkan kode QR ini kepada Indonesia. Keuntungan dari kode tersebut di dalam surat kabar yaitu dapat mempermudah para pembaca untuk melihat berita tersebut dari ponsel serta dapat langsung memberi kritik maupun saran.
            Fungsi dari kode QR antara lain dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Bisa dibilang sebagai penghubung secara cepat konten daring dan konten luring. Dengan munculnya kode ini, masyarakat dapat berinteraksi dengan media yang ditempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien.  Desain dari kode QR ini tidak menutup kemungkinan kepada para penggunanya untuk memasukkan logo perusahaan, klip video ataupun foto, tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan.  Selain itu juga dapat bermanfaat untuk keamanan makanan dengan menambahkan kode QR yang berisikan data mengenai kandungan nutrisi dan masa kadaluarsa pada tiap label makanan  sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman dalam memilih makanan yang dibeli. Di Jepang, hal ini telah diterapkan oleh McDonald. Lalu, kode QR juga dapat diberikan di halte bus, sehingga penumpang dapat mengetahui keberadaan bus yang sedang ditunggu. Cara kerjanya adalah dengan memberikan hipertaut ke kamera CCTV di setiap jalan melalui koneksi internet pada ponsel. Kode QR  juga dapat dipasang pada kartu pelajar, sehingga akan mempermudah proses absensi siswa.
            Pada gambar di bawah ini terdiri dari garis (bar) dengan ukuran besar dan kecil untuk mengetahui lokasi dan orientasi kode. Tiga buah tanda pojok untuk mendeteksi distorsi, dan area data yang mengandung kode bit sebenarnya. Di dalam gambar pada sisi kanannya menujukan koordinat kode.


            Kode dapat dibaca walaupun dalam kondisi kualitas rendah seperti pada saat gambar berukuran kecil. Berikut ini algoritma yang digunakan untuk membaca QR code :
1. Koreksi Distorsi Kamera
   Gambar yang diperoleh dari kamera terdapat beberapa gangguan sehingga harus dilakukan penghalusan dan penajaman.
2. Grayscaling dan Adaptive Theresholding
            Sebuah metode adaptive digunakan untuk menghasilkan gambar hitam putih, karena kode yang dihasilkan kemungkinan terdapat illuminasi yang aneh
3. Identifikasi Tepi
            Langkah ini bertujuan agar menemukan daerah tetangga yang memiliki pixels hitam, kemudian dihitung dan dicatat.
4. Pembetukan daerah dan orientasi
            Dengan tujuan untuk mengidentifikasi bar orientasi diantara daerah yang     ditemukan, notasi moment ordo kedua digunakan. Dari moment ini, maka sumbu major dan minum dari setiap daerah ditentukan.
5. Menempatkan kode
            Menempatkan kode didalam gambar dilakukan dengan melihat garis bantu kandidat dan menemukan daerah pojok yang cocok. Untuk setiap kandidat ini, ukuran dan orientasi dari daerah digunakan untuk                   memperkirakan posisi yang diharapkan dari garis bantu dan daerah pojok
6. Mapping antara kode dan koordinat gambar
            Untuk membaca bit dari kode, posisi gambar harus dipastikan. Karena elemen kode dalam bentuk copnalas, terdapat homografi yang unik (proyeksi transformasi matrix) antara bidang kode dan bidang gambar. Dilakukan proyeksi mapping dan dapat dihitung kedalam empat titik   yang ditentukan.
7. Deteksi Error.
            Kode bit yang dihasilkan dari proses pembacaan di enkrip dengan sebuah  (83,76,3) kode linier hamming distance three yang melakukan encode 76  bit data kedalam 83 bit codeword. Kemudian kode di dekrip dan dapat  dibaca.

     
            Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode tersebut dan harus memiliki akses internet berupa GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via kode QR tersebut. Para pengguna ponsel harus mengaktifkan program pembaca kode QR, mengarahkan kamera ke kode QR, setelah itu program pembaca kode QR akan secara otomatis memindah data yang telah tertanam pada kode itu. Apabila kode QR berisikan alamat suatu situs, maka para pengguna ponsel tersebut pun dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju. Apabila ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi penyambung yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang ingin dibuka, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi yang ditawarkan oleh pemilik usaha. Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain misalnya Kaywa Reader , yang dapat di instal pada ponselnokia,iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan menguploadnya.
            Adapun kelebihan dari penggunaan kode QR ini adalah mempunyai kapasitas yang tinggi dalam data pengkodean dengan kemampuannya menyimpan semua jenis data, entah itu data numerik, data alphabetis, kanji, kana, hiragana, simbol, maupun kode biner. Secara spesifik, kode QR mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode binari sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter. Yang paling terlihat adalah kode QR memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan kode QR mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar kode QR bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya itu kode QR juga tahan terhadap kerusakan, sebab kode QR mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Walaupun sebagian simbol kode QR kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat.

Mihardja, Taufik H., "“QR Code Kompas Perkaya Konten bagi Pembaca”", Kompas, 2009-06-15.
"QR Code". http://www.denso-wave.com/qrcode/index-e.html.
Code Design for Dependable Systems: Theory and Practical Applications. john wiley and sons. hlm. 632. ISBN 0471756180.
Japanese QR codes provide marketers a glimpse of the future". http://www.japanmarketingnews.com/2007/01/in_previous_art.html.